Pelatihan Relawan Sosial Panel 3 di Hotel Balairung Fokus pada Literasi Herbal dan Kesehatan Penyintas Bencana
Jakarta, jakwarta.com | Kegiatan Pelatihan Relawan Sosial Panel 3 yang berlangsung di Hotel Balairung, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, berjalan sukses selama dua hari. Acara ini dihadiri oleh delegasi dari berbagai kampus Muhammadiyah dan relawan bencana dari seluruh wilayah DKI Jakarta.
Panel 3 dibuka oleh Wirdiati Aminaroh, A.Md., yang sekaligus memandu jalannya diskusi. Dalam kesempatan ini, Wirdiati menyerahkan sesi kepada Dr. Ferdinand, yang mempresentasikan materi bertema "Literasi Herbal dalam Respon Cepat Bencana Alam". Dr. Ferdinand membahas tiga kategori utama obat tradisional, yaitu:
1. Jamu (Empirical Based Herbal Medicine): Obat yang diolah secara tradisional dalam bentuk serbuk, pil, atau cairan yang mengandung seluruh bagian tanaman.
2. Bahan Ekstrak Alami (Scientific Based Herbal Medicine): Obat tradisional yang dibuat dari ekstrak bahan alami, baik dari tanaman, hewan, maupun mineral.
3. Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine): Obat tradisional yang telah distandarisasi dan diuji secara klinis sehingga bisa disejajarkan dengan obat modern.
Dr. Ferdinand juga menjelaskan kelebihan obat tradisional, seperti minimnya efek samping jika digunakan dengan benar, serta kesamaan antara tanaman obat dan tubuh manusia yang sama-sama bersifat organik. Meski begitu, ia juga menyoroti kelemahannya, seperti efek yang lebih lambat dan belum terstandarisasi sepenuhnya.
Sesi dilanjutkan oleh Dr. Ernyasih, SKM., MKM., yang membawakan materi mengenai "Dampak Kesehatan Penyintas dari Intervensi Respon Bencana". Dalam pemaparannya, Dr. Ernyasih menjelaskan pentingnya intervensi cepat untuk meminimalisir dampak bencana terhadap kesehatan penyintas. Ia menguraikan tahapan respon bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Selain itu, ia menekankan peran penting intervensi medis, dukungan psikologis, dan rehabilitasi masyarakat dalam memulihkan kesejahteraan pasca-bencana. Dampak jangka panjang dari bencana terhadap kesehatan masyarakat juga dipaparkan secara detail, termasuk strategi untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para relawan dalam merespons situasi darurat dengan lebih efektif, terutama dalam penggunaan obat tradisional dan pendekatan kesehatan yang tepat bagi penyintas bencana. (Adang)