Panel 2 Pelatihan Relawan Sosial di DKI Jakarta: Penguatan Manajemen Relawan dan Literasi Farmasi
Jakarta, jakwarta.com | 28 September 2024 – Panel 2 dalam rangkaian Pelatihan Relawan Sosial kembali diselenggarakan di Hotel Balairung, Kecamatan Matraman, DKI Jakarta. Acara ini dipandu oleh Bapak Budi, dengan menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ketua PWM DKI Jakarta, Bapak Dr. Drs. H. Abu Bakar, MM, serta Ibu Apt. Surya Fitri, SSi., MM, seorang ahli farmasi.
Pada sesi ini, Bapak H. Abu Bakar membawakan presentasi bertema "One Muhammadiyah One Response" sebagai model manajemen relawan. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa relawan adalah individu yang bersedia berkontribusi tanpa mengharapkan imbalan. Peran relawan sangat penting dalam berbagai situasi, mulai dari bencana alam hingga masalah sosial dan lingkungan.
Lebih lanjut, Bapak Abu Bakar menekankan pentingnya nilai-nilai amanah, shidiq, dan fathanah yang harus dimiliki oleh setiap relawan. Hal ini menurutnya, menjadi kunci dalam menjalankan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Ia juga menggarisbawahi bahwa tujuan pengabdian relawan adalah meningkatkan kualitas hidup serta memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.
Sesi berikutnya dilanjutkan oleh Ibu Apt. Surya Fitri, yang memaparkan materi tentang "Literasi Farmasi: Manajemen Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana". Dalam paparannya, Ibu Surya menyoroti peran penting pemerintah dalam penanggulangan bencana, khususnya melalui UU No. 24 Tahun 2007. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, menurutnya, merupakan elemen vital dalam memastikan pelayanan kesehatan yang memadai selama situasi darurat.
Ibu Surya juga menekankan pentingnya koordinasi yang efektif dalam distribusi bantuan kesehatan. Meskipun niatnya mulia, sering kali pelaksanaannya tidak selaras dengan kebutuhan di lapangan. Ia menyoroti empat prinsip utama dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan donasi, yaitu: memberikan manfaat maksimal, menjaga standar kualitas, menyesuaikan dengan kebutuhan penerima, dan mendukung kebijakan kesehatan pemerintah. Ia menutup presentasinya dengan menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara negara donor dan penerima dalam memastikan keberhasilan penanggulangan bencana.
Panel 2 ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para relawan dalam memahami pentingnya manajemen relawan yang efektif serta peran krusial literasi farmasi dalam upaya penanggulangan bencana. Dengan wawasan ini, diharapkan relawan dapat lebih siap dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal dan tepat sasaran. (Dadang)